Deretan Peristiwa Biologi Yang Diyakini Kebenarannya Namun Mitos

Deretan Peristiwa Biologi Yang Diyakini Kebenarannya Namun Mitos – Kamu pasti percaya kalau ilmu sains itu memang tak ada batasnya. Mulai dari ilmu fisika, kimia, biologi, dan banyak ilmu lainnya menjadi pilar penopang kehidupan di bumi.

Dari ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tentunya kamu pernah mendengar banyak teori-teori sains tentang kehidupan di bumi. www.mustangcontracting.com

Lalu, begitu menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ilmu-ilmu tersebut menjadi semakin dikerucutkan dan kamu pun lebih detail dalam mempelajarinya. bandar ceme

Nah, rupanya ada banyak sekali mitos soal ilmu sains yang selama ini dipercaya dan salah kaprah.

Apa saja? Yuk, simak mitos ilmu sains yang selama ini diyakini, tetapi ternyata keliru. Berikut daftarnya

1. Manusia ada di puncak rantai makanan

 Metafora rantai makanan untuk menggambarkan pemangsa dan dimangsa ternyata terlalu sederhana dan kurang tepat. Biasanya, ada beberapa organisme yang sama-sama menjadi pemangsa dan mangsa. Begitu juga banyak organisme yang dapat makan banyak sumber dan sebaliknya, bisa dimakan oleh banyak predator. Selain itu, konsep ini sering mengabaikan produsen makanan di urutan belakang dalam rantai makanan. Menurut penulis, konsep jaring makanan lebih tepat untuk menggambarkan transfer energi makanan diantara organisme dalam sebuah ekosistem.  Untuk itu, penulis memilih konsep jaring makanan di mana energi makanan mengalir secara linear. Meskipun masih belum sempurna, konsep ini lebih sesuai daripada istilah rantai makanan. 

2. Respirasi identik dengan pernapasan

 Banyak orang berpikir respirasi dan bernapas adalah hal yang sama. Sayangnya, hal itu tidak tepat dan keduanya memiliki penjelasan berbeda.

Bernapas adalah aktivitas keluar masuk udara pada organ ke paru-paru. Respirasi adalah aktivitas otot yang melepaskan glukosa saat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Glukosa menjadi sumber energi selama aktivitas tersebut. Kesalahpahaman antara respirasi dan bernapas mungkin disebabkan para pengampu saat menjelaskan tentang respitori hanya fokus pada sistem pernapasan saja. 

3. Kucing dan anjing buta warna

Deretan Peristiwa Biologi Yang Diyakini Kebenarannya Namun Mitos

Berdasar penelitian terbaru, anjing dan kucing mampu melihat warna hijau dan biru. Hanya saja, kedua warna yang ditangkap anjing atau kucing itu berbeda dengan yang dilihat manusia. Anjing tidak dapat menangkap warna dengan jelas. Mereka hanya mampu menangkap 1/7 warna dibandingkan manusia. Hal ini karena jumlah sel kerucut atau reseptor warna pada anjing lebih sedikit. Meski begitu, anjing memiliki lebih banyak sel batang atau sel punca dibanding manusia. Sel ini sangat sensitif terhadap cahaya yang membuat penglihatan di malam hari lebih tajam. Sementara itu, warna yang dilihat kucing tidak sama seperti yang kita lihat. Misalnya, warna ungu akan terlihat lebih biru, sedangkan merah dan merah muda akan tampak kehijauan.

 4. Kadar candu gula sama dengan kokain

Buku best seller berjudul Fat Chance yang pertama kali diterbitkan 2009 oleh Dr. Robert Lustig, tertulis gula dapat menstimulasi bagian otak yang berfungsi menangggapi penghargaan sama seperti kokain, heroin, dan alkohol. Mungkin gula memang menjadi pemicu dopamin, namun hingga saat ini belum ada penelitian  ilmiah yang dilakukan dengan menggunakan pencitraan sistem saraf yang mendukung klaim Lustig tersebut.

Mungkin klaim ini dapat dibuktikan secara ilmiah dalam waktu dekat, namun tidak untuk saat ini.

5. Anak perempuan mewarisi sifat ibu dan lelaki mewarisi sifat ayah mereka

Mempelajari warisan gen memang menarik, tetapi terkadang membingungkan. Misalnya, ada anggapan anak perempuan mewarisi gen dari ibu saja dan anak laki-laki dari ayah. Lalu, seorang anak akan mewarisi separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu. Faktanya, sifat seseorang akan diperoleh dari gen siapa pun yang lebih dominan, baik ayah atau ibu. Dominasi gen tersebut tidak mempertimbangkan jenis kelamin dan asal gen.

6. Hiu dapat mencium satu tetes darah di air yang berada satu mil darinya

Hiu mampu mencium darah dari satu mil jauhnya adalah pemikiran yang menakutkan, bukan? Tetapi, benarkah demikian? Ketahuilah, tidak ada hiu yang akan melesat begitu cepat menempuh jarak bermil-mil hanya untuk menggigit Anda. Memang, hiu memiliki daerah otak yang sangat canggih untuk mendeteksi bau. Akan tetapi, satu tetes darah dibanding 10 miliar air laut? Tentu Anda bisa tebak. Gambarannya seperti ini, tetesan tinta bolpoin jatuh ke kolam renang Olimpiade. Senyawa molekulnya maka akan menyebar dan tercampur dengan molekul lain di dalam kolam. Hal yang sama pun terjadi di lautan.

7. Manusia berevolusi dari simpanse

Deretan Peristiwa Biologi Yang Diyakini Kebenarannya Namun Mitos

Seperti diketahui, nenek moyang simpanse, bonobo, mungkin adalah kerabat dekat nenek moyang manusia, Homo sapiens. Namun, manusia tidak berevolusi dari simpanse. Sebaliknya, simpanse, gorila, dan manusia memiliki leluhur yang hidup bersama di Bumi sekitar enam sampai 10 juta tahun lalu. Fosil yang baru saja ditemukan di Lembah Rift, Kenya mungkin merupakan benang merah kedekatan simpanse dan manusia. Untuk sementara, fosil tersebut diidentifikasi sebagai kera Nakali (Nakalipithecus nakayamai). Jadi, seberapa erat hubungannya kita dengan simpanse? Kita berbagi 98,8% gen yang sama.

8. Manusia baru memakai 10% kapasitas otaknya

Banyak yang percaya dengan hal ini, terutama setelah mereka melihat beberapa tayangan film-film sains fiksi yang seakan-akan membenarkan hal ini.

Manusia baru memanfaatkan 10% kapasitas otaknya, sementara 90% lagi masih belum dimanfaatkan dengan optimal.

Lalu dibarengi dengan mitos serupa, “Einstein sudah bisa memanfaatkan otaknya 16%, manusia biasa baru 10%”.

Dan kalo bisa memanfaatkan seluruhnya, akan ada banyak sekali kemampuan tak terduga yang bisa dilakukan.

Sains terkini telah mengkonfirmasi bahwa itu tidak benar.

9. Planet Nibiru

planet nibiru

Diceritakan kalau planet Nibiru adalah planet yang yang akan menghantam bumi suatu saat nanti dan akan menghancurkan keteraturan orbit tata surya kita.

Secara astronomis ada-tidaknya planet Nibiru bisa diaproksimasi melalui aplikasi hukum Kepler 3 dan hukum gravitasi Newton untuk meramalkan profil orbitnya, sekaligus sebagian karakteristik fisisnya melalui serangkaian asumsi.

Berdasarkan analisis, Nibiru sedemikian terang sehingga hampir menyamai kecemerlangan Sirius hingga Bulan sabit. Tapi berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ia tidak tampak.

Karena singkat kata, planet Nibiru ini memang tidak ada di dunia nyata.

10. NASA membuktikan bulan pernah terbelah

Mukijzat, bulan telah terbelah!

Adalah sebuah kepercayaan oleh salah satu agama di dunia bahwa bulan pernah terbelah. Kita tidak membahas tentang kepercayaan itu…

…tapi tentang informasi sains tentang pembuktian kalau bulan benar-benar pernah terbelah.

Menilik kebenaran terbelahnya bulan dengan sudut pandang ilmu pengetahuan, peristiwa bulan terbelah hingga saat ini belumlah terbukti.

Klaim terhadap foto Rima Ariadaeus yang menjadi bukti bahwa bulan pernah terbelah sangatlah lemah dan tidak bisa dijadikan bukti yang kuat untuk terbelah nya bulan dalam skala mayor (seluruh permukaan bulan menjadi dua bagian).

bulan terbelah

Rima Ariadaeus hanya memiliki panjang 300 kilometer sementara diameter permukaan bulan mencapai 1.738 kilometer.

Pula tak ada rilis dari NASA yang menjelaskan bahwa goresan di bulan tersebut merupakan bukti bahwa bulan pernah terbelah.

Penjelasan terkuat, Rima Ariadaeus terbentuk ketika bagian dari kerak bulan tenggelam diantara dua jalur patahan paralel saat aktifitas vulkanik di bulan masih berlangsung

Bahkan untuk sebuah kegiatan kecil seperti berdiri saja, semua bagian di otak (100%) telah bekerja.

Continue Reading

Share

Faktor Biologis Yang Mempengaruhi Kehamilan Anak Kembar

Faktor Biologis Yang Mempengaruhi Kehamilan Anak Kembar – Beberapa orang mungkin ingin punya anak kembar. Namun, fenomena anak kembar seringkali membuat Anda bertanya-tanya dan bingung. Dari mana munculnya anak kembar? Apa harus memiliki keturunan kembar baru bisa punya anak kembar? Atau apa harus melompati satu generasi baru akan punya anak kembar? Simak penjelasan tentang kehamilan anak kembar di sini.

Bagaimana faktor genetik menentukan peluang hamil anak kembar?

Faktor genetik memiliki peran cukup penting dalam menentukan seberapa besar peluang pasangan bisa memiliki anak kembar. Jika salah satu orangtua Anda memiliki saudara kembar, maka besar kemungkinan Anda akan punya anak kembar juga di kemudian hari. Pasalnya, tubuh Anda dapat membawa gen kembar yang diwariskan dari orangtua. ceme online

“Kehamilan kembar itu berbeda dengan kehamilan biasa. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, misalnya keturunan, makanan dan obat-obatan penyubur,” https://www.mustangcontracting.com/

Meski begitu, gen kembar yang diwariskan ini lebih mungkin untuk menghasilkan kembar tidak identik alias kembar fraternal daripada kembar identik. Kembar fraternal adalah hasil dari dua sel telur yang dibuahi secara bersamaan. Ini mungkin saja terjadi ketika tubuh ibu mengalami hiperovulasi, yaitu melepaskan lebih dari satu sel telur yang berbeda dalam satu waktu sekaligus. Biasanya, sel telur yang dilepaskan ovum tiap bulan hanyalah satu buah.

Faktor Biologis Yang Mempengaruhi Kehamilan Anak Kembar

Sederhananya kembar fraternal adalah sepasang anak yang dihasilkan dari pasangan sperma-telur yang berbeda. Maka DNA kedua anak kembar fraternal akan berbeda. Ini juga alasan mengapa banyak dari anak kembar fraternal tidak memiliki wajah dan karakteristik fisik lainnya yang mirip, dan kebanyakan adalah pasangan anak laki-laki dan perempuan.

Hanya gen ibu yang dapat mewariskan keturunan kembar

Hanya gen dari pihak ibulah yang akan mewariskan peluang bagi Anda untuk punya anak kembar di kemudian hari. Pasalnya, pembentukan gen tersebut terjadi selama masa hiperovulasi wanita sementara ayah hanya berperan sebagai gen pembawa anak kembar. Bingung?

Begini: Misalnya Anda adalah seorang wanita yang lahir dari seorang ayah yang punya ibu kembar. Artinya, nenek Anda adalah sepasang kembar. Ayah Anda sendiri tidak terlahir kembar. Namun jika nantinya Anda sudah berpasangan dan berencana hamil, Anda berpeluang besar untuk punya anak kembar fraternal. Ini karena Anda mewarisi gen kembar dari nenek yang dibawa oleh ayah Anda. Untuk generasi selanjutnya, anak perempuan Anda juga berpeluang tinggi mengandung anak kembar karena mewarisi gen yang sama dari Anda.

Tidak diketahui apa spesifiknya jenis gen yang menyebabkan seorang wanita bisa hamil kembar fraternal. Namun hormon FSH, alias follicle-stimulating hormone, dicurigai sebagai salah satu faktornya. Ibu yang memiliki kadar FSH tinggi lebih berpeluang tinggi untuk mengandung anak kembar fraternal.

Tidak semua anak kembar keturunan

Meski faktor genetik memiliki andil yang cukup kuat untuk menentukan peluang kehamilan kembar, tapi tidak semua kasus anak kembar berasal dari riwayat keturunan.

Kembar identik sangat jarang disebabkan oleh faktor genetik. Kembar identik terbentuk dari satu sel telur dan satu sperma menyatu menjadi zigot, seperti kehamilan tunggal pada umumnya. Namun setelah proses pembelahan, zigot akan membelah menjadi dua embrio. Selanjutnya kedua emrio ini akan tumbuh dan berkembang menjadi dua calon bayi. Pembelahan embrio ini terjadi secara spontan dan acak.

Oleh sebab itu, meski kemungkinannya kecil, tapi semua pasangan bisa hamil anak kembar meski tidak memiliki keturunan kembar dalam keluarga. Konon, jika ingin punya anak kembar, haruslah memiliki garis keturunan kembar juga. Namun, rupanya pasangan suami istri yang tidak ada garis keturunan kembar tidak perlu berkecil hati.

Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Benny Johan Marpaung, peluang hamil bayi kembar tetap bisa terjadi walaupun berjenis kembar fraternal (kembar tidak identik). Artinya, ada lebih dari satu sel telur yang dibuahi oleh sel sperma yang berbeda. Benny menyebut setidaknya lima faktor yang membuat seorang wanita bisa mengandung bayi kembar fraternal. Baca juga: Tak Hanya Penampilan, Kembar Identik Juga Punya Kemiripan Molekuler

1. Usia

“Wanita yang lebih tua cenderung punya kemungkinan lebih besar untuk dapat bayi kembar,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (14/4/2018). Pada usia di atas 35 tahun, wanita cenderung mengeluarkan lebih dari satu folikel sel telur saat masa subur (ovulasi). Peningkatan produksi ovum ini didorong oleh makin banyaknya follicle stimulating hormone (FSH) pada usia yang lebih matang dibandingkan usia lebih muda. Kendati demikian, Benny tetap mewanti-wanti ibu hamil di atas usia 35 tahun agar berhati-hati. Sebab, ada risiko yang mengintai kehamilan pada usia tua, seperti hipertensi.

2. Jumlah Anak Sebelumnya

Benny juga mengatakan bahwa perempuan yang sebelumnya telah punya anak lebih dari satu memiliki peluang yang lebih besar untuk punya anak kembar di kehamilan berikutnya. “Tandanya sistem reproduksinya tidak ada masalah. Ovulasi juga baik-baik saja sehingga lebih berpotensi besar melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi,” ujarnya.

 Selain ibu dengan banyak anak, ibu yang pernah hamil kembar juga kemungkinannya lebih besar dalam mendapat anak kembar berikutnya. Pasalnya, sang ibu telah terbukti punya kemampuan memproduksi lebih dari satu ovum. Meski demikian, Benny belum berani menjamin. Sebab, belum ada penelitian ilmiah kuat yang mendukung hal tersebut. “Semua itu mesti dibuktikan secara ilmiah dulu,” ujarnya.

3. Metode bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF)

“Pada pembuahan alami peluang hamil kembar adalah satu di antara 80 kehamilan. Sedangkan dengan IVF, kemungkinan terjadi kehamilan kembar yakni satu di antara lima kehamilan,” tuturnya. Sebab, pada saat menjalani program bayi tabung, rahim ibu ditanami lebih dari satu embrio. Ini dilakukan supaya keberhasilan program punya anak lebih besar. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin semua embrio berhasil tumbuh sehingga menjadi kehamilan bayi kembar. Baca juga: Meski Langka, Bayi Kembar Beda Ras Bisa Terjadi

4. Etnis

Menurut Benny, etnis tertentu cenderung punya peluang hamil kembar tidak identik yang lebih besar, misalnya etnis Afrika di Nigeria.

“Di Eropa Barat, persentase kehamilan kembar adalah satu di antara 60 kehamilan. Sedangkan di Nigeria kehamilan kembar terjadi pada satu di antara 20 kehamilan,” bebernya.

Faktor Biologis Yang Mempengaruhi Kehamilan Anak Kembar

5. Keturunan

Menurut Benny, kembar tidak identik dapat diwariskan dari pihak ibu. Oleh karena itu, apabila calon ibu punya garis keturunan ibu atau nenek yang punya kembaran tidak identik, peluang perempuan tersebut untuk hamil kembar tidak identik menjadi lebih besar. ” Kembar tidak identik terjadi karena dilepaskannya dua sel telur. Kemampuan wanita untuk menghasilkan lebih dari satu telur saat ovulasi cenderung diturunkan kepada perempuan,” ujar Benny. Dengan demikian, pasangan suami istri bisa mempertimbangkan hal-hal di atas jika menginginkan bayi kembar. Namun, pastikan untuk tetap berkonsultasi ke dokter kandungan. Lalu yang terpenting, syukuri apa pun yang Tuhan berikan. Bayi kembar atau tidak sama saja, asal mengasuhnya dengan benar, pesan Benny.

Continue Reading

Share